OTK Bakar Keset Masjid dan Tusuk Warga di Coblong Bandung

OTK Bakar Keset – Kawasan Coblong, Bandung, yang biasanya tenang dan akrab dengan aktivitas warga yang damai, mendadak menjadi pusat perhatian setelah aksi brutal di lakukan oleh orang tak di kenal (OTK). Tak hanya membakar keset masjid, pelaku juga menikam seorang warga secara membabi buta. Insiden ini terjadi pada pagi hari, saat aktivitas warga mulai menggeliat, dan suasana masih penuh ketenteraman. Namun dalam sekejap, semuanya berubah menjadi kepanikan.

Menurut kesaksian warga, sekitar pukul 05.30 WIB, pelaku terlihat mondar-mandir di sekitar masjid. Tanpa basa-basi, ia kemudian mengambil keset dari teras masjid dan menyiramnya dengan cairan yang di duga bensin. Sekejap kemudian api membumbung. Warga yang menyadari kejadian itu langsung mencoba memadamkan api, tapi belum sempat suasana kembali tenang, pelaku justru menghunus senjata tajam dan menikam seorang pria yang hendak mendekat.

Aksi Brutal Tanpa Alasan Jelas

Korban, seorang pria paruh baya yang di kenal sebagai warga aktif di lingkungan RW setempat, mengalami luka tusuk di bagian lengan dan perut. Ia sempat berusaha melawan dan berteriak meminta pertolongan, hingga akhirnya pelaku kabur melarikan diri ke arah pemukiman padat. Warga berhamburan keluar rumah, beberapa membawa kayu dan alat seadanya, mencoba mengejar pelaku, namun jejaknya lenyap di gang sempit yang berkelok.

Kepanikan merebak. Warga mulai bertanya-tanya, apa motif di balik aksi membakar keset rumah ibadah yang notabene menjadi pusat kegiatan spiritual? Dan yang lebih mengerikan, mengapa seseorang bisa begitu nekat menikam warga secara acak tanpa sebab yang jelas?

Masjid Rusak, Warga Trauma

Keset masjid yang terbakar sempat membuat bagian teras masjid hangus dan menghitam. Meski bukan kerusakan besar, namun simbolismenya sangat mengganggu. Aksi pembakaran ini di anggap penghinaan terhadap tempat ibadah, dan warga menilai ada unsur provokasi terhadap toleransi dan ketenteraman. Trauma mulai tumbuh, terutama di kalangan anak-anak dan lansia yang biasa datang ke masjid sejak subuh.

Petugas keamanan lingkungan dan DKM masjid langsung berkoordinasi dengan aparat kepolisian. CCTV di sekitar lokasi sedang di analisis untuk melacak pelaku yang masih buron. Warga kini bergotong-royong memperkuat ronda malam, dan keamanan masjid di perketat. Bahkan beberapa warga meminta pemasangan CCTV tambahan dan lampu jalan di beberapa titik gelap.

Polisi Buru Pelaku, Motif Masih Misterius

Pihak kepolisian dari Polrestabes Bandung turun tangan langsung. Dalam konferensi pers singkat, Kapolsek Coblong menyebutkan bahwa pelaku di duga bertindak sendiri dan belum di ketahui apakah mengalami gangguan jiwa atau memiliki motif ideologis. Polisi telah mengumpulkan beberapa barang bukti di lokasi kejadian, termasuk sisa botol berisi cairan mudah terbakar dan pisau dapur yang tertinggal dalam pelarian.

Unit Reskrim kini sedang memburu pelaku, dan polisi telah menyebarkan sketsa wajah berdasarkan rekaman CCTV. Masyarakat di minta tetap tenang namun waspada slot77, serta tidak menyebarkan spekulasi atau provokasi yang bisa memperkeruh suasana.

Suara Warga: “Ini Sudah Lewat Batas!”

Kemarahan warga mencuat di media sosial. Banyak yang mengecam keras aksi pelaku dan menuntut pengamanan ketat di tempat ibadah. Beberapa warganet menyebut insiden ini sebagai “serangan terhadap nilai toleransi”, sementara yang lain khawatir akan muncul aksi serupa di daerah lain. “Ini bukan cuma soal keset, tapi tentang simbol tempat suci yang di injak-injak. Dan warga yang jadi korban tanpa tahu salahnya apa. Ini sudah lewat batas!” ujar salah satu tokoh masyarakat di media lokal.

Warga kini bersatu, namun di balik solidaritas itu ada rasa takut yang sulit di sembunyikan. Sebuah kawasan yang sebelumnya di kenal hangat dan tenteram, kini menyisakan luka batin dan pertanyaan besar: siapa pelaku sesungguhnya, dan apa yang mendorongnya melakukan hal sehina itu?

Exit mobile version